YASIR MAHMUD PENGUSAHA MUDA YANG PEDULI AKAN BUDAYA
Yasir Mahmud, Pengusaha muda kelahiran Watampone kabupaten Bone 1 februari 1983, tumbuh besar di kabupaten Bone kota Beradap yang nota bene masih sangat kental dengan nilai-nilai budaya nya,
Setelah selesai mengenyam pendidikan di smk 1 watampone tahun 2000, beliau melanjutkan studinya di fakultas ekonomi jurusan management di universitas muslim indonesia hingga tahun 2004.
Di sela-sela kesibukan nya mengurus perusahan yang dimilikinya, beliau menyempatkan diri untuk berburu berbagai macam senjata tradisional khas bugis pada khususnya dan sulawesi pada umumnya, seperti badik, keris, tombak, pedang dan lain sebagainya.
Bukan hanya di sulawesi atau di indonesia beliau berburu Polobessi atau parewa bessi, sampai keluar negri bahkan sampai eropa dan amerika serikat,
Yasir Mahmud Collection
Jauh sebelum pemerintah kerajaan Belanda mempunyai keinginan atau inisiatif mengembalikan 2500 bilah pusaka khusus sulawesi hasil sitaan jaman penjajahan dulu, beliau dengan dana pribadinya telah mengembalikan beberapa pusaka yang ada bertebaran di luar negri termasuk belanda, itu tidak terhitung pusaka yang di dapat di indonesia sendiri, sampai saat ini sudah lebih 400 bilah pusaka yang beliau koleksi pribadi.
Yasir Mahmud Beranggapan bahwa pusaka adalah identitas kita bugis makassar khususnya, sulawesi pada umumnya. Pusaka yang selalu di identik kan dengan kekerasan harus di ubah karna Polobessi/parewabessi memiliki banyak nilai nilai dan pesan moral yang terkandung du dalamnya,
Yasir Mahmud bukan hanya sekedar mengoleksi pusaka, tapi juga dengan dana pribadi beliau mensponsori beberapa event pameran pusaka di sulawesi, bahkan membantu beberapa empu muda yang berpotensi untuk lebih berkembang, bukan hanya bantuan finansial, belaiu juga membantu memberikan bantuan peralatan dalam menunjang hasil karya mereka, selain itu juga Yasir Mahmud juga membantu mereka dalam promosi hasil karya empu atauPanre panre tersebut,
Lanjut lagi, Yasir Mahmud merasa bahwa kita sebagai anak muda harus peka dan peduli terhadap budaya kita sendiri, jangan sampai budaya kita di klaim oleh orang lain, kita baru sadar, sudah saatnya kita sadar akan budaya, terkhusus nya para anak muda yang harus memulai itu..
Foto: Yasir Mahmud and Collection
By: La Pagaru
Komentar
Posting Komentar